Adios Jakarta
  • Home
  • ABOUT US
  • TRAVEL
    • International Destinations >
      • New Zealand >
        • Campervan in South Island
      • Europe >
        • Paris, France
        • Rome, Italy
        • Amsterdam, Netherlands
        • Zurich, Switzerland
        • Interlaken, Switzerland
        • Lucerne & Engelberg, Switzerland
      • Asia >
        • Tokyo, Japan
      • America >
        • New York
    • Indonesia >
      • BALI
  • PRODUCT REVIEW
  • CONTACT

4 Hari Di Amsterdam

1/24/2017

0 Comments

 
​Sekarang kita mau share rute perjalanan untuk 4 hari di Amsterdam. Sebenarnya, dalam list kita banyak tujuan yang bukan di Kota Amsterdam-nya sendiri, tapi masih dekat dengan Amsterdam. Seandainya kunjungan kita bukan saat winter, kita pasti akan memasukkan Keukenhof Garden untuk melihat tulip-tulip yang cantik ke dalam itinerary kita. Ok langsung aja, ini itinerary kita :)
 
Day 1
 
Bandara Schiphol – Centraal Station – Airbnb at Damrak – Dam Square – Canal Cruise - Rijksmuseum - I-amsterdam Sign - Van Gogh Museum - Vondelpark - Leidseplein Square
 
Sebelumnya, jangan kaget ya lihat list di hari pertama yang banyak banget. Tenang aja, banyak yang berdekatan ko tempatnya :) Ok, jadi sampai di Bandara Schiphol, kita langsung menuju loket pembelian tiket kereta menuju Centraal Station. Ngga perlu khawatir dengan dua koper besar dan dua tas kecil yang dibawa, karena keretanya sangat nyaman. Keretanya dua tingkat, dan kita hanya perlu naik tangga sedikit dengan membawa koper untuk masuk ke dalamnya. Dari Central Station, kita hanya perlu jalan kaki kira-kira 5 menit menuju tempat airbnb tempat kita menginap di Damrak. 
Btw, Airbnb ini bener-bener andelan kita di hampir semua trip. Kita menginap di rumah atau flat orang lokal, dengan harga terjangkau, lalu fasilitas dan lokasinya disesuaikan dengan kebutuhan kita. Daripada di hotel, kita lebih suka di airbnb karena kita jadi bisa lebih merasakan karakter dan kehidupan sehari-harinya orang lokal di tempat yang kita kunjungi. Host airbnb kita di Amsterdam namanya Chris. Begitu sampai si tempatnya, kita agak shock karena harus naik tangga yg anak tangganya tinggi-tinggi, dan pijakannya kecil-kecil. Jangan kaget, karena begitulah tipikal flat di Amsterdam. Dengan perjuangan bawa koper-koper gede, kita naik ke kamar kita di lantai 3. Dan kita jatuh cinta banget sama kamarnya. View dari kamarnya juga cantik banget. Menurut kita, lokasi airbnb ini juara banget. Untuk ke tempat canal cruise, kita tinggal nyebrang. Lalu untuk ke Dam Square, hanya perlu jalan kaki 7 menit. 
​Di tempat airbnb, kita istirahat sebentar. Mengingat kita agak jet lag, jadi jangan sampai kebablasan tidurnya, karena bisa kehilangan satu hari untuk jalan-jalan di Amsterdam. Lalu kita bertemu sahabat yang memang tinggal di Belanda. Kita main-main di Dam Square, lalu membeli Febo untuk makan siang. Febo merupakan stall penjual risoles di Belanda. Sebenarnya ada burger dan lain-lainnya juga, tapi risolesnya yang paling terkenal enaknya.
​Setelah kangen-kangenan dengan sahabat, kita naik canal bus hop on hop off. Kita bisa stop dan naik lagi di beberapa stop yang telah tersedia. Seru banget karena turnya canal cruise, beda dari biasanya yang naik bis. Tapi kalau naik canal cruise ini, harus sabar-sabar karena jalannya lambat ngga seperti bis. Tujuannya memang untuk menikmati pemandangan dengan cara yang unik, jadi kalau buru-buru jangan naik ini. Jangan lupa untuk perhatikan jam berlakunya canal bus hop on hop off ini.
​Sudah puas berkeliling dengan canal bus, kita kemudian berhenti di salah satu stop-nya di dekat Rijksmuseum, yang memang sudah menjadi tujuan kita. Museum nasional Belanda yang bangunannya sangat megah ini, berisi banyak karya seni yang menceritakan sejarah negeri ini. Kemudian kita jalan-jalan sebentar di ‘I amsterdam Sign’ dan sekitarnya. Lalu tujuan berikutnya adalah Van Gogh Museum yang juga tidak jauh juga dari Rijksmuseum dan ‘I amsterdam Sign’. Setelah itu, tujuan terakhir kita di hari pertama adalah ke Vondelpark. Taman ini sangat luas, dan ada danaunya juga.
Terakhir, kita pergi ke Leidseplein Square untuk mencari tempat makan malam. Leidseplein Square ini dikenal sebagai pusat hiburan terutama di malam hari. Ada banyak cafe, restoran, klub malam, bar, dan pertokoan.

Day 2

Marken - Volendam - Zaanse Schans - Red Light District


Di hari kedua ini kita ikut tur dari Gray Line. Tur seharga 44 Euro yang sudah kita beli online ini, adalah tur ke Marken, Volendam, dan Zaanse Schans. Kita keluar dari Amsterdam sejenak untuk melihat suasana fishing village. Pedesaan di sana cantiknya luar biasa, sampai membuat kita berkhayal untuk tinggal di sana. Tur ini memakan waktu kira-kira 5-6 jam dari pagi sampai sore. Lokasi penjemputannya di Damrak, dan hanya perlu jalan kaki 1 menit dari tempat kita menginap. Sebelum mengikuti tur ini, kita membeli sandwich dulu di mini market untuk sarapan di bis. Sampai di Marken, kita melihat cara pembuatan sepatu tradisional Belanda. 

​
​Lalu di Volendam, kita mengunjungi Cheese Factory untuk membeli keju dan melihat cara pembuatannya. Saat free time di Volendam, kita sempat berfoto dengan pakaian tradisional Belanda, lalu membeli stroopwafels dan poffertjes. Setelah itu kita makan siang di restoran De Koe. Namun karena kita keasikan foto-foto dan jalan-jalan sebelumnya, waktu makan kita jadi sedikit. Terpaksa makannya buru-buru. Padahal herring sandwich yang kita pesan enak banget. Jadi kurang bisa menikmati dan ngga sampai habis makannya. Begitulah resikonya kalau ikut tur, waktunya harus ikur jadwal mereka, ngga bisa sesuka hati. 
​Kemudian village terakhir yang dikunjungi adalah Zaanse Schans untuk melihat kincir angin yang sudah sangat tua. Di ketiga fishing villages yang dikunjungi, kita juga bisa melihat banyak rumah tradisional Belanda yang sangat unik dan cantik. 
​Di sore hari, kita sudah sampai di Amsterdam kembali. Lalu kita menuju ke Red Light District untuk makan malam dan menyusuri area tersebut. Red Light District adalah area industri prostitusi yang dilegalkan oleh pemerintah Belanda. Di sini banyak turis yang hanya penasaran dan ingin foto-foto. Tapi wanita-wanita pekerja prostitusi tersebut terlihat sangat kesal jika mereka tau mereka difoto. Biasanya mereka ngomel-ngomel dari dalam, dan langsung menutup tirai. 

Day 3

Madurodam

Hari ketiga difokuskan untuk ke Den Haag. Kita ngga perlu cerita detail tentang Madurodam yang berisi miniatur bangunan-bangunan penting di Belanda, karena di website-nya sudah sangat lengkap. Dari Amsterdam, kita memilih untuk naik kereta menuju ke Den Haag. Perjalanan dari Centraal Station di Amsterdam menuju ke Madurodam di Den Haag kurang lebih 1.5 jam. Daripada ikut tur, lebih baik ke sini sendiri saja naik kereta. Ini perbandingan harganya. Naik kereta sekali jalan harganya 10.20 Euro (kalau beli di ticket office +0.5 Euro). Jadi untuk perjalanan bolak-balik harganya 20.40 Euro. Lalu harga tiket masuk Madurodam adalah 16.50 Euro (kalau beli online di website-nya hanya 14.50 Euro). Jadi harga total tiket kereta bolak-balik plus tiket Madurodam yang dibeli di sana adalah 36.90 Euro per orang.
Sedangkan jika ikut tur dari Amsterdam ke Madurodam, harganya 54 Euro per orang. Memang kalau ikut tur lebih cepat karena naik bis hanya 1 jam ke Madurodam. Kita juga bisa duduk enak, tau beres, dan ngga mungkin nyasar kalau ikut tur. Kalau kalian pilih yang mana?

Day 4

Anne Frank House – Leidsestraat – Heineken Experience – Centraal Station - Schiphol


Pagi ini kita sudah harus packing dan check out dari tempat airbnb kita. Namun karena masih mau berjalan-jalan sampai sore hari, kita menitipkan koper-koper kita di tempat airbnb. Untungnya host kita memperbolehkannya. Setelah sarapan di dekat tempat kita menginap, kita naik tram ke Anne Frank House. Melihat sejarah tentang Anne Frank dan rumahnya pada jaman Hitler ini bener-bener bikin amazed. Tempat ini sudah buka dari jam 9 pagi, dan harga tiketnya adalah €9.
​Selanjutnya kita kembali naik tram menuju Leidseplein Square. Lalu kita berjalan menuju Leidsestraat untuk makan siang. Di sepanjang Jalan Leidsestraat ini juga banyak sekali pertokoan. Di sekitar sini sebenarnya juga banyak restoran Indonesia. Tapi berhubung kita belum kangen-kangen banget sama makanan Indo, kita pilih yang lain.
Sudah selesai window shopping-nya, berikutnya kita menuju ke Heineken ​Experience. Tempat ini adalah bekas tempat pembuatan bir yang kini dijadikan Museum Heineken. Museum ini sangat atraktif, jadi lumayan seru dan ngga ngebosenin. Tiketnya bisa dibeli langsung di tempatnya, tapi kalau beli online di website-nya bisa diskon 2 Euro. Di sini, kita juga bisa membeli Heineken kemasan botol, yang bisa custom tulisan di kemasannya.
Di sore hari, kita kembali ke tempat airbnb hanya untuk mengambil koper. Lalu menuju ke Centraal Station untuk naik kereta lagi ke Bandara Schiphol. Penerbangan yang selanjutnya adalah ke Rome dengan menggunakan penerbangan Easy Jet. ​Jangan lewatin blog tentang perjalanan kita di Rome ya! Jangan lupa juga untuk tinggalin comment :)
Picture
Picture
Picture
0 Comments

    RSS Feed

Proudly powered by Weebly
  • Home
  • ABOUT US
  • TRAVEL
    • International Destinations >
      • New Zealand >
        • Campervan in South Island
      • Europe >
        • Paris, France
        • Rome, Italy
        • Amsterdam, Netherlands
        • Zurich, Switzerland
        • Interlaken, Switzerland
        • Lucerne & Engelberg, Switzerland
      • Asia >
        • Tokyo, Japan
      • America >
        • New York
    • Indonesia >
      • BALI
  • PRODUCT REVIEW
  • CONTACT