Adios Jakarta
  • Home
  • ABOUT US
  • TRAVEL
    • International Destinations >
      • New Zealand >
        • Campervan in South Island
      • Europe >
        • Paris, France
        • Rome, Italy
        • Amsterdam, Netherlands
        • Zurich, Switzerland
        • Interlaken, Switzerland
        • Lucerne & Engelberg, Switzerland
      • Asia >
        • Tokyo, Japan
      • America >
        • New York
    • Indonesia >
      • BALI
  • PRODUCT REVIEW
  • CONTACT

Itinerary Liburan Sewa Campervan di New Zealand - Part 1

10/14/2019

11 Comments

 
Bulan September 2019 yang lalu, kami sekeluarga pergi liburan ke South Island, New Zealand untuk melakukan campervan trip. Bisa dibilang, liburan kali ini adalah liburan terbaik kami. Pengalaman hidup di campervan benar-benar sangat menyenangkan, tapi sekaligus juga sangat menantang. Kami jadi belajar juga untuk bisa lebih kompak, mandiri, sabar, dan me-manage waktu dengan lebih baik. Agar bisa me-manage waktu dengan lebih baik lagi, kami menyiapkan itinerary terlebih dahulu sebelum melakukan campervan trip ini. Dalam blog kali ini, kami akan share rute perjalanan kami.
Picture
Picture
Sebelum membahas itinerary dengan lebih detail, berikut ini adalah garis besar itinerary kami beserta nama-nama campsite atau tempat parkir campervan kami untuk menginap di setiap malamnya.
​
Garis besar itinerary saat campervan trip
DAY 1
Christchurch - Lake Tekapo (3 jam 10 menit)
Campsite : Freedom campsite di Lake Tekapo
DAY 2 
Lake Tekapo - Lake Pukaki (40 menit)
Lake Pukaki - Hooker Valley, Mt Cook (45 menit) 
Campsite : White Horse Hill Doc di Mt. Cook 
DAY 3 
Hooker Valley, Mt. Cook - Twizel (50 menit)
Twizel - Lindis Pass (45 menit) 
Lindis Pass - Lake Wanaka (1 jam 5menit)
Campsite : Lake Outlet Holiday Park Wanaka
DAY 4
Lake Wanaka - Wanaka Lavender Farm (12 menit)
Wanaka Lavender Farm - Roaring Meg Lookout (45 menit)
Roaring Meg Lookout - Coronet Peak (45 menit)
Coronet Peak - Queenstown  (25 menit)
Campsite : Queenstown Lakeview Holiday Park 
 DAY 5 
Queenstown - Te Anau (2 jam 10 menit)
Campsite : Te Anau Lakeview Kiwi Holiday Park
DAY 6
Te Anau - Milford Sound (1 jam 45 menit)
Campsite : Milford Sound Lodge
DAY 7
Milford Sound - Queenstown Central Shopping Centre (3 jam 40 menit)
Queenstown Central - Cromwell (45 menit)
Campsite : Cromwell Top 10 Holiday Park
 DAY 8
Cromwell - Lake Tekapo (2 jam 20 menit)
Lake Tekapo - Christchurch (2 jam 50 menit)
Picture
​Detail Perjalanan dengan Campervan
DAY 1
Setelah check out dari penginapan airbnb di Christchurch, kami langsung menuju ke Maui Motorhomes di area Christchurch Airport untuk pengambilan campervan. Kemudian pemberhentian pertama campervan trip ini tentunya di Pak n Save Supermarket untuk belanja, terutama kebutuhan untuk masak di campervan.
Lalu kami langsung menuju Lake Tekapo, dan sesampainya di sana, kami memutuskan untuk menginap di freedom campsite, yaitu campsite yang gratis. Berhubung kami pikir masih malam pertama, jadi kami merasa belum butuh untuk mengisi daya listrik campervan, atau menggunakan fasilitas lainnya di holiday park (campsite berbayar). Saat itu  kami melihat ada tulisan Holiday Homes Bed&Breakfast, lalu kami menginap di parkirannya karena melihat sudah ada beberapa campervan lainnya yang parkir di sana juga. Lokasinya kira-kira berjarak 200 meter sebelum Lake Tekapo Viewing Point.
Picture
​DAY 2
Pagi hari kami langsung beranjak ke Lake Tekapo Viewing Point. Selain foto-foto, di sini kita juga bisa mengisi air bersih dan buang air kotor campervan di dump station-nya. Lalu kami menuju ke Lake Tekapo Holiday Park, tapi bukan untuk menginap. Kami hanya parkir di bagian luarnya untuk foto-foto di tepi danau, dan di sana ada public toilet yang bersih banget dan gratis. Ohiya sebenarnya kami mau mampir dulu ke Tekapo Springs karena di sana ada pool dengan air panas dan juga air dingin. Tapi berhubung cuaca yang masih sangat dingin, kami membatalkan rencana ke Tekapo Springs. Selain itu kami juga berencana ke Cafe Astro di Mt. John dekat Lake Tekapo karena banyak yang merekomendasikan. Tapi karena takut kesiangan, kami berencana ke sana saat perjalanan kembali ke Christchurch nanti.  
Tujuan pertama di Lake Pukaki tentunya ke Lake Pukaki Viewing Point. Tempat ini ngga kalah bagusnya dengan Lake Tekapo. Ngga jauh dari sana, ada Mt. Cook Alpine Salmon yang menjual fresh salmon. Di sana kami makan sashimi dan ngopi-ngopi sambil menikmati keindahan Lake Pukaki. Ohiya kami sengaja ngga beli salmon di supermarket, karena memang sudah berencana mau beli smoked salmon juga di Mt. Cook Alpine Salmon untuk masak-masak di campervan.
Picture
Selanjutnya kami ke Mt. Cook, tepatnya ke Hooker Valley Track dan ke area campsite. Dua tempat ini sangat berdekatan, karena berada di satu area. Untuk trekking di Hooker Valley, kurang lebih butuh waktu 3 jam bolak-balik jika ingin melewati seluruh bagiannya. Jangan lupa siapkan air minum yang cukup dan memakai sepatu yang nyaman. Pastikan untuk mencapai setidaknya salah satu dari tiga jembatan bernama The Swing Bridge di Hooker Valley Track tersebut. Setelah jalan-jalan di Hooker Valley Track, kami jalan kaki menuju ke area campsite yaitu White Horse Hill DOC. Di campsite yang dikelola oleh pemerintah ini, hanya ada basic facilities, yaitu dining room dan toilet, tapi ngga ada shower untuk mandi. 
​DAY 3
Hari ke-3 kami menuju ke Kota Twizel untuk isi bensin, isi air bersih, buang air kotor di dump station, dan ke supermarket. Niatnya ke supermarket hanya beli sabun cuci piring yang sudah habis, tapi berujung belanja macem-macem cemilan hehe. Lalu kami ke penangkaran salmon di High Country Salmon, Twizel. Di sini kita bisa kasih makan salmon, dan ada restorannya juga. Kami tidak makan di sana, tapi hanya take away salmon sushi dan salmon sandwich untuk bekal di campervan.
Berikutnya kami ke Lindis Pass. Spot yang  kami datangi di sini adalah Lindis Pass Summit, dan kami perlu mendaki kurang lebih 200 meter. Di sini kami hanya foto-foto, lalu lanjut ke Lake Wanaka untuk menginap di campsite bernama Lake Outlet Holiday Park - Wanaka.
Picture
Lindis Pass
​
​DAY 4
Sebenarnya ada banyak aktivitas yang ditawarkan di Lake Outlet Holiday Park-Wanaka, seperti hiking, boating, fishing, kayaking, atau mountain bike. Tapi berhubung waktunya ngga memungkinkan dan cuaca yang masih sangat dingin, jadi setelah check out, kami langsung menuju Wanaka Lavender Farm. Sayang banget lavender-nya belum berbunga karena belum masuk summer. Tapi masih tetap menyenangkan karena bisa kasih makan berbagai binatang seperti domba, keledai, kuda, dan si yang paling menggemaskan yaitu alpaca karena mukanya seperti selalu tersenyum. :)
Lalu kami mampir sebentar ke Roaring Meg Lookout. Wajib mampir ke sini karena kita bisa melihat pemandangan menakjubkan yaitu bendungan yang melintasi Kawarau River. Bendungan ini digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Picture
Rencana awalnya, tujuan kami yang berikutnya adalah ke snow park di Cardrona. Dari Cardrona rencananya lanjut ke Queenstown. Tapi ternyata rute dari Cardrona ke Queenstown ngga memungkinkan untuk ditempuh dengan campervan karena jalanannya yang terlalu naik turun. 
Walaupun ngga jadi ke Cardrona, kami tetap main ke snow park bernama Coronet Peak. Untuk main di snow park bagian bawahnya gratis, tapi untuk naik ke puncaknya Coronet Peak kita harus naik chairlift yang dinamakan dengan Coronet Express, dan bayar NZ$32.5. Menurut kami, worth it banget untuk naik ke puncaknya. Ohiya jangan lupa nanti nonton ekspresi lucu bapak dan anak yang awalnya ketakutan naik Coronet Express di youtube channel kami, Adios Jakarta. :D
Picture
Setelah puas main salju, kami menuju ke Queenstown. Di kota ini kami menginap di Queenstown Lakeview Holiday Park. Dari holiday park ini, kami jalan kaki ke Skyline Queenstown untuk naik gondola. Benar-benar ngga akan menyesal booking tiket gondola ini, karena ternyata pemandangan dari viewing point di Skyline ini benar-benar menakjubkan, dan Jenna anak kami juga sangat senang. Just look at Jenna's happy face :D
Picture
Picture
​Sekian dulu ya untuk sekarang. Blog post ini masih bersambung ke part 2 yaitu detail perjalanan kami dengan campervan di hari ke-5 sampai ke-8. Di part 2, kami akan ceritakan pengalaman naik kapal di Milford Sound, yang bener-benar berasa seperti di scene film Lord of the Rings. Stay tuned ya.
11 Comments
Agnes
2/4/2020 08:19:31 am

Hai..Salam kenal thanks buat infonya. Sangat bermanfaat..
Saya rencana mau ke Nz bulan des 2020. Mohon infonya untuk parkir berbayar apakah perlu setiap malam atau cukup untuk 2 hari sekali..
Untuk champervan parkir di supermarket apakah juga berbayar

Banyak perusahaan persewaan kok ga ijinin champervan dibawa ke te anau dan milford sound ya..
Mohon infonya untuk perhitungan anggaran
Thanks be4

Reply
Adios Jakarta link
2/6/2020 04:43:29 am

Halo mba agnes salam kenal :)
Kalau untuk kebutuhan listriknya, cukup 2-3 hari sekali menginap di holiday park yang power site untuk bisa nge-charge. Kalau kami kemarin banyak menginap di holiday park yg power site karena kami butuh nyolokin portable heater karena ternyata saat malam hari dingin sekali, dan menyalakan heater yang terpasang di campervan saja tidak cukup. Padahal saat itu sudah masuk spring, bukan winter. Kalau desember harusnya sudah masuk summer, jadi tidak ada masalah mengenai kebutuhan penggunaan portable heater. Info lengkap mengenai tipe campsite bisa dilihat di artikel ini ya https://www.adiosjakarta.com/campervan-in-south-island/tips-dan-informasi-penting-untuk-liburan-sewa-campervan-di-new-zealand

Mengenai supermarket, kami ke bbrp supermarket besar di Christchurch, Queenstown, dan Twizel. Semuanya parkirnya gratis.
Lalu kalau perusahaan campervan yang tidak memperbolehkan ke te anau dan milford sound sepertinya itu tidak benar. Kecuali kalau ada update terbaru. Kemarin kami naik maui campervan boleh2 aja ke sana. Wilderness juga boleh2 aja.
Info lengkap mengenai biayanya bisa dilihat di artikel ini ya
https://www.adiosjakarta.com/campervan-in-south-island/budget-liburan-campervan-new-zealand-dan-tips-berhemat

Reply
Agus
2/18/2020 11:27:52 pm

Hai pak salam kenal,...sekali nemu blog ini, kebetulan bulan mei akhir mau ke sana lagi galau mau pake campervan atau mobil saja..😄
Pak kalau transportasi dalam kota besar macam queenstown gitu gampang?
Suhu di sana rata rata dan paling dingin berapa ya ..
Campervan cukup nyaman utk tidur?

Maaf ya nanyanya banyak..terima kasih sebelumnya.

Salam buat keluarga...

Reply
Agus
2/18/2020 11:41:26 pm

Maaf typo saya panggilnya pak...maaf ya mbak ☺️

Reply
Adios Jakarta
2/19/2020 09:16:51 am

Halo pak agus salam kenal.
Kita sangat merekomendasikan untuk nyobain campervan kalau memang blm pernah coba naik campervan. Karena pengalamannya bener2 berharga dan ngga terlupakan.
Keuntungan kalau naik mobil biasa tentunya dr segi nyetir lebih enak, dan saat di Queenstown parkirnya lbh gampang kalau mau parkir di tgh kota, krn campervan ngga bs parkir di sembarang tempat, dan Queenstown kotanya lumayan ramai jd susah cari parkiran campervan.
Kmrn di Queenstown kita strolling around the city dengan berjalan kaki, dan karena ngga nemu parkiran di tgh kota, jadi kita parkir di holiday park dan hrs bayar.

Bulan mei masih autumn tapi sudah mau mendekati winter, jd prepare untuk cuaca dingin. Kmrn kita pas spring sesudah winter, tp ternyata tetap masih dingin bgt. Paling dingin itu saat malam di Mt.Cook sampai 0 derajat. Itu susah tidur krn penginapannya bukan power site, jadi ngga bisa nyolokin portable heater. Hanya bisa pakai heater yg sudah terpasang di campervan dan itu sangat kurang. Lalu saat itu jg anginnya kencang jadi campervan-nya lumayan goyang2. Selebihnya baik2 aja soal tidur. Sangat nyaman apalagi kalau di power site krn jadi bisa nyolokin portable heater kalau cuacanya dingin.
Semoga menjawab ya :)

Reply
Agus
2/19/2020 06:57:18 pm

Makasih banyak ya mbak infonya ..

Agus
2/21/2020 07:27:17 am

Hai mbak,
Maaf tanya lagi nih, saat sewa campervan kan ada opsi "maui inclusive pack" apa ini memang diperlukan ya?

Trims

Reply
Adios jakarta
2/22/2020 05:16:46 am

yang pasti paket yg termasuk asuransi itu penting, supaya kita jg lebih tenang selama campervan trip. Kmrn kita jg ngerasa butuh krn sudah termasuk car seat untuk anak. Kita malah pilih jg yg express return pack, agar lebih santai saat hari pengembaliannya. Kalau express return ini tergantung kitanya aja. Penjelasannya ada di blog post mengenai budget liburan campervan ya 😊

Reply
Ester
10/19/2020 01:30:27 am

Hallo! Salam kenal, Mas/Mbak. Saya dan suami ke NZ juga di bulan september 2019 lalu. Rencananya september 2021 akan kembali ke NZ dengan anggota keluarga lain dan mau mengunjungi coronet peak karena melihat vlog adios jakarta. Saya mau tanya bbrp hal mengenai coronet peak. Apakah memungkinkan ibu saya yang menggunakan kursi roda ikut dan menikmati coronet peak? Untuk perjalanan dari queenstown menuju coronet peak jika kami menggunakan motorhome 6 berth apakah cukup aman? Karena info yg saya dapat ada sebagian yang menuliskan sebaiknya tidak bawa motorhome ke lokasi ski. Apakah sebaiknya kita info/konfirmasi sebelumnya ke operator campervan jika akan pergi ke coronet peak? Terima kasih.

Reply
Adios Jakarta link
10/31/2020 08:30:02 am

Halo mba ester,
Kami sebenarnya tidak menyarankan pengguna kursi roda pergi ke coronet peak, krn dari tempat parkiran, kita harus naik tangga yg agak lumayan. Saat sampai di tempat pembelian tiketnya, kita juga harus menyewa sepatu yg proper jika kita tidak punya. Ngga bisa hanya pakai sepatu boots atau sneakers biasa. Dari tmpt pembelian tiket, kita masih naik tangga lg sedikit.

Kalau pengalaman membawa motorhome ke lokasi ski memang sebaiknya konsultasi dulu ke pihak motorhome. Rencana awal kami mau ke cardrona, tp ternyata menurut org Maui rutenya tidak memungkinkan jika menggunakan motorhome, krn terlalu naik turun.
Kalau pengalaman saat menyetir ke corona peak, jalanannya itu lumayan berkelok2 dan menanjak, seperti ke puncak, tapi ini belokannya lebih tajam. Lalu di beberapa bagian ngga ada pembatas jalannya, pdhl itu di area yg sudah lumayan tinggi. Kemudian ada lapisan es di jalannya jadi agak licin dan harus lebih hati2 nyetirnya, terutama saat turun dari coronet peak krn jalanannya yg curam dan belok2. Kalau mengenai motorhome-nya masalahnya hanya soal belokan yg tajam itu, harus lebih sigap untuk belok2nya. Kalau soal tenaganya ngga perlu khawatir krn maui motorhome pakai diesel dan tenaganya cukup besar.

Reply
Ester
11/2/2020 06:28:45 pm

Terima kasih banyak infonya. Kalau untuk restoran di coronet peak lokasinya tetap harus menaiki banyak tangga kah? Atau ada akses kursi roda menuju restoran?




Leave a Reply.

    RSS Feed

Proudly powered by Weebly
  • Home
  • ABOUT US
  • TRAVEL
    • International Destinations >
      • New Zealand >
        • Campervan in South Island
      • Europe >
        • Paris, France
        • Rome, Italy
        • Amsterdam, Netherlands
        • Zurich, Switzerland
        • Interlaken, Switzerland
        • Lucerne & Engelberg, Switzerland
      • Asia >
        • Tokyo, Japan
      • America >
        • New York
    • Indonesia >
      • BALI
  • PRODUCT REVIEW
  • CONTACT