Kali ini kita mau share pengalaman kita di Rome. Banyak yang menyenangkan, tapi banyak juga yang bikin kesel dan kapok. Mudah-mudahan yang menyenangkan bisa jadi inspirasi, dan yang bikin kapok bisa jadi pelajaran biar ngga ada yang ngalamin juga ya. 1. Terravision Airport Shuttle Bus Setelah kita cari tau di Google tentang transportasi dari Fiumicino Airport ke Termini Station, kita memutuskan untuk naik shuttle bus yang namanya Terravision. Return tickets seharga 8 Euro kita beli secara online, karena menurut iklan di website-nya lebih murah kalau beli online. Menurut instruksi di website, kita harus print tiketnya untuk nantinya ditunjukkan kepada staff mereka sebelum naik bis. Sampai di Rome, kita merasa tenang karena tiket bis ke Termini Station sudah di tangan. Kita langsung jalan keluar menuju ke bus stop-nya Terravision. Sampai di sana ternyata sudah banyak orang dan urutan antriannya tidak jelas. Saat kita menunjukkan tiket ke petugasnya, dia bilang kita harus masuk lagi ke bandara untuk menunjukkan tiketnya terlebih dahulu ke staff Terravision yang ada di bandara. Akhirnya kita putuskan, Dian saja yang kembali masuk ke bandara untuk ke counter-nya Terravision. Setelah cari-cari akhirnya ketemu, kemudian staff-nya memberikan tiket baru berukuran kecil setelah Dian menunjukkan tiket online yang sudah di-print. Lalu Edwin telfon, mengabari bis nya mau berangkat. Dian lari-lari menuju bus stop, dan untungnya masih kebagian tempat duduk walaupun kita duduknya terpisah. Edwin duduk paling belakang, dan Dian duduk paling depan (di kursi lipat yang kecil tanpa senderan kepala di samping supir bis). Kita agak kecewa karena di website tidak ada petunjuk yang jelas kalau kita harus tukar tiket online yang sudah di print dengan tiket baru terlebih dahulu di counter mereka di bandara sebelum menuju ke bus stop-nya. Bahkan di website tertulis "print your ticket, GO DIRECTLY TO THE BUS STOP." Kemudian staff mereka juga tidak ada yang ramah. Mereka bicara Bahasa Inggris seperlunya saja, dan tidak suka memberikan penjelasan. Tapi ya sudah yang penting sudah dapat tempat duduk di bis. Kekecewaan dengan Terravision Bus ternyata masih berlanjut saat kita hendak naik shuttle bus ini kembali dari Termini Station ke Fiumicino Airport. Kali ini lebih parah dan benar-benar bikin kita kapok ngga mau naik bis ini lagi. Sampai di counter-nya Terravision di Termini Station, kita langsung menunjukkan tiket online yang sudah di-print ke staff nya. Lalu yang membuat kita shock adalah staff tersebut dengan judesnya menolak tiket yang kita print tersebut. Dia menolak dan tidak memberikan penjelasan apa pun! Kita menunjukkan bahwa tanggal dan jam yang tertera di tiketnya benar. Kemudian kita juga menunjukkan website Terravision yang menyatakan bahwa kita hanya perlu menunjukkan tiket online yang sudah di-print. Dia berkali-kali hanya bilang "No No No." Berhubung kita mengejar flight, kita akhirnya berpikir cepat. Berargumen sama staff yang tidak memberikan penjelasan sama sekali itu, sepertinya hanya akan buang-buang tenaga dan waktu. Ternyata bukan hanya kita yang mengalami kejadian ini. Banyak turis lainnya yang ditolak juga tiketnya. Awalnya kita memutuskan untuk membeli tiket bis yang baru saja, tapi ternyata tiket di jam keberangkatan yang kita mau sudah habis. Akhirnya kita mencari turis lain yang mengalami hal serupa untuk sharing taksi ke bandara. Untungnya ada pasangan suami istri asal Amerika Latin yang langsung setuju. Ternyata sepanjang jalan kita jadi akrab ngobrol dengan mereka sampai kita bertukar email dan nomor telfon. Intinya walaupun harga tiketnya murah, kalau bisa, kita ngga mau lagi naik shuttle bis ini karena sudah terlalu kecewa. Tapi kalau tetap ada yang mau coba shuttle bus ini, silahkan saja mungkin mereka sudah lebih baik sekarang. Mungkin :p Tapi at least ada hikmahnya dari kejadian yang kita alami ini. Pertama dapet kenalan pasangan suami istri yang sharing taksi bareng. Dan untung juga waktu naik bis ini, Dian duduk di kursi lipat paling depan. Dian jadi bisa leluasa foto-foto jalanan dari kaca depan :) 2. GLT Hop On Hop Off Bus Naik 'hop on hop off bus' adalah andalan kita untuk menjelajahi suatu kota karena sangat praktis. Tapi kalau harganya terlalu mahal, kita lebih memilih untuk naik kereta atau bis umum sendiri. Dari internet, kita menemukan hop on hop off bus di Rome yang harganya paling murah dibanding yang lainnya. Nama penyedia jasanya adalah Green Line Tour (GLT), dan kita membeli tiketnya secara online. Setelah menunjukkan bukti pembayaran online di counter-nya yang ada di Termini Station, kita kemudian naik bisnya yang ada di seberang Termini Station. Kita menunggu diam di bis sampai bisnya berangkat itu cukup lama, yaitu 30 menit! Ok fine, akhirnys bis berangkat. Tapi baru sebentar naik bis, kita sudah sampai di bus stop pertama yang merupakan tujuan utama kita, yaitu Colosseum. Selesai jalan-jalan di Colosseum dan sekitarnya, kita pun menuju ke tempat pemberhentian hop on hop off bus. Bis-bis yang berhenti di sini adalah semua hop on hop off bus, jadi tidak hanya bisnya GLT. Percaya atau ngga, kita menunggu bisnya sampai 1 jam dan ngga datang-datang! Sementara bis-bis dari jasa penyedia 'hop on hop off' lainnya seperti Gray Line, Big Bus Tours, dan Viator sudah datang berkali-kali. Kita bersama turis lainnya yang juga menunggu GLT bus ini, akhirnya mencoba berjalan mencari tempat pemberhentiannya, tapi hasilnya sia-sia. Tadinya kita sempat berpikir untuk membeli lagi tiket hop on hop off bus lainnya, tapi itu artinya kita harus keluar lagi uang sekitar 50 Euro, dan kita ngga rela. Akhirnya kita sudah black list si bis GLT ini. Waktu kita sudah terbuang banyak hanya untuk mencari bis itu. Kita pun memutuskan untuk berjalan kaki dan naik kereta untuk menuju ke tempat-tempat tujuan yang berikutnya. Pelajarannya adalah, kalau mau naik tour bus apalagi di Rome, cari yang sudah terkenal seperti Gray Line, Big Bus Tours, atau Viator saja ya, jadi bukan cari yang paling murah ;p Ini adalah foto turis-turis yang sama-sama menunggu GLT bus yang tak kunjung datang. 3. Guided Tour di Colosseum, Roman Forum, dan Paletine Hill. Sampai di depan Colosseum, kita dikagetkan dengan antriannya yang super sangat panjang untuk masuk ke dalam Colosseum. Melihat panjangnya antrian, kita sempat berpikir untuk tidak jadi masuk ke dalamnya. Karena kalau ikut antri, kita bisa seharian hanya di Colosseum. Sepertinya muka kita kelihatan banget muka bingungnya, sampai tiba-tiba ada seorang wanita yang menghampiri kita. Dia berbicara dengan Bahasa Inggris, menawarkan guided tour in group masuk ke dalam Colosseum, dan juga berkeliling di Roman Forum dan Palestine Hill. Pada awalnya dia menawarkan turnya seharga 45 Euro per orang. Tapi setelah ngobrol-ngobrol, ternyata dia orang Indonesia juga dan sepertinya ngga tega melihat muka kita. Akhirnya dia kasih free satu tiket, jadi kita hanya perlu bayar 45 Euro untuk berdua :) Lalu kita diantar ke tour guide-nya dan berkumpul dengan tour group. Saat tur di Colosseum, kita ngga terlalu mendengarkan penjelasan dari tour guide-nya karena saat itu lumayan ramai, dan suara tour guide nya jadi kurang terdengar. Kemudian saat di Palestine Hill dan Roman Forum, kita baru bisa mendengarkan penjelasan dari tour guide-nya dengan jelas. Pada zaman Romawi kuno, Roman Forum adalah pusat kegiatan politik dan perdagangan Roma, jadi ada banyak bekas bangunan istana, gedung-gedung, kuil-kuil, dan sebagainya. Tanpa penjelasan dari tour guide mengenai masing-masing tempat di area ini, sepertinya kita akan kesulitan untuk membayangkan wujud tempat ini dahulu kala. Jadi overall, kita happy dengan tur yang kita ikuti ini. Sebenarnya kita ngga menyarankan orang lain untuk mengikuti tur yang kebetulan kita ikuti ini. Bisa dibilang kemarin itu kita beruntung karena yang nawarin adalah orang Indonesia dan dikasih harga spesial. Harap berhati-hati dengan penawaran tur dan penawaran berfoto dengan orang-orang berkostum prajurit Romawi di sana. Karena suka ada yang menipu dengan menawarkan harga yang sangat mahal, bahkan ada juga yang mencopet. Kalau ingin ikut tur juga, ada beberapa penyedia jasa tur yang paket dan harganya bisa dicek di website mereka. Ada yang menawarkan tour in group ke Colosseum, Palestine Hill, dan Roman Forum seperti yang kita ikuti, dan kisaran harganya adalah 44 Euro per orang. Berdasarkan pengalaman kita, tur di tiga tempat itu memakan waktu kurang lebih 3 jam karena areanya sangat luas. Jadi kalau kalian ngga punya banyak waktu di Roma, lebih baik turnya pilih salah satu saja dari tiga tempat tersebut. Atau kalau kalian ngga mau ikutan tur supaya bisa suka-suka menentukan tempat tujuan dan waktunya, kalian bisa beli tiketnya sendiri di sana seharga 12 Euro untuk ke tiga tempat tersebut. Untuk menghindari antrian yang panjang di Colosseum, tiketnya bisa dibeli juga di Roman Forum. Tapi kalau tetap ngga mau antri tiket di Roman Forum, bisa beli Roma Pass. Dengan kartu sakti dari Roma Pass ini, kalian juga bisa skip antrian untuk masuk ke Colosseum, Roman Forum, dan Palestine Hill. Kalian juga bisa mendapatkan beberapa keuntungan lainnya dengan kartu tersebut. 4. Italian Pizza, Pasta, Panini, and Gelato!! Empat hal ini bikin extremely happy selama di Rome. Airbnb host kita yang super baik merekomendasikan restoran pizza dan pasta di dekat rumahnya yang kemudian kita datangi. Seperti kata airbnb host kita, di restoran ini cukup ramai pengunjungnya, tapi bukan ramai dengan turis, melainkan dengan orang-orang lokal. Maaf kita lupa namanya, dan jalan menuju ke sana pun kita juga lupa karena agak masuk-masuk bukan di tempat keramaian. Tapi yang jelas letaknya masih lumayan dekat juga dengan Termini Station, kira-kira 20 menit dengan berjalan kaki. Di sana harga makanannya cukup reasonable, sesuai dengan porsinya. Kita ngga sanggup ngabisin pizza-nya yang besar, jadi dibawa pulang sebagian. Makanan di sana rasanya authentic banget, dan kita juga suka suasananya. Selain itu, kita juga suka banget sama pizza dan pasta di Pizza in Trevi. Ceritanya sehabis berjalan kaki dari Colosseum ke Trevi Fountain yang lumayan jauh, kita kelaparan. Lalu kita memutuskan untuk makan di Pizza in Trevi yang letaknya benar-benar di seberang Trevi Fountain. Sebenarnya airbnb host kita memberikan tips untuk tidak makan di tourist attractions area, karena harganya biasanya relatif mahal dan rasanya biasa saja. Tapi karena kita sudah kelaparan, kita coba untuk makan di Pizza in Trevi. Surprisingly, rasanya enak banget, harganya sesuai dengan porsinya, dan service-nya juga memuaskan banget. Ternyata restoran ini sudah sangat terkenal dan memiliki banyak review yang bagus. Mumpung lagi di Trevi Fountain, selain ke Pizza in Trevi, kita juga makan gelato di Gelateria Valentino yang katanya the best gelato in Rome. Kita memang pencinta gelato, jadi sebenarnya kita makan gelato ngga hanya di sini. Dan memang Gelateria Valentino ini yang jadi favorit kita karena gelato-nya super creamy & smooth. Satu lagi yang harus dicobain adalah gelato di Gelateria La Romana di dekat Termini Station. Ini adalah toko gelato yang tertua di Rome. Sebenarnya mereka juga jual crepes yang katanya enak juga, tapi kita lebih tertarik untuk nyobain gelato-nya yang ternyata rasa dan harganya sangat memuaskan :) Satu lagi yang wajib dicoba adalah panini atau grilled sandwich. Sebenarnya banyak yang merekomendasikan Pane & Vino, restoran yang menjual panini di dekat Colosseum. Tapi begitu kita google menunuya, isi panini-nya hampir semuanya pork, dan ada juga menu vegetarian. Berhubung kita ngga makan pork dan bukan vegetarian, jadi kita batal ke sana. Dan ternyata persis di luarnya Colosseum, ada food-truck yang jual panini. Kita pesan beef panini dan lahap banget makannya. Lalu ada juga panini yang terkenal yaitu di Panino Divino di dekat Vatican Museum dan St. Peter's Basilica. Harga semua panini di sana adalah 5 Euro dan ukuran panini-nya cukup besar. Bagi yang ngga makan pork seperti kita, bisa cobain turkey panini with parmesan cheese and tomatoes. Puas banget karena rasanya yang enak dan kenyang hanya dengan 5 Euro. Kalau ngga sempat mampir ke tempat ini, masih banyak banget panini-panini di tempat lain. Dan kita menemukan satu tempat panini yang unik banget nama-nama panini-nya, ada George Clooney, Brad Pitt dan Angelina Jolie! :D 5. Keliling Rome dengan naik bis, kereta, dan kebanyakan jalan kaki! Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, kita gagal naik hop on hop off bus di Roma. Walaupun kecewa, tapi jangan sampai kejadian ngga enak tentang tour bus itu merusak suasana hati kita. Memang kita jadi kehabisan banyak waktu serta tenaga, dan akibatnya kita tidak bisa mengunjungi beberapa tourist attractions yang ada di list kita di hari itu. Tapi yang penting harus move on, stay happy, and enjoy our journey together :) Satu tips dari kita, sebelum pergi sightseeing di suatu kota, pastikan baterai handphone kita sudah terisi dengan penuh dan bawa juga power bank untuk berjaga-jaga. Karena bisa saja tau-tau seperti kita yang mendadak tidak jadi santai-santai mengandalkan hop on hop off bus, dan seharian jadinya mengandalkan google maps di handphone. Entah bagaimana jadinya tanpa handphone waktu itu. Sekian dulu ya, jangan kelewatan postingan berikutnya tentang airbnb kita di Rome yang recommended banget!
0 Comments
Leave a Reply. |