Day 1 DisneySea Sebenarnya ini sudah hari ke-2, karena kita sudah sampai kemarinnya di Tokyo, Jepang. Tapi berhubung kemarin landing di Narita sudah sangat sore, jadi setelah check in di Keio Plaza Hotel, kita hanya keluar makan curry rice dekat hotel. Oh iya kita mau sharing sedikit mengenai transportasi yang kita gunakan dari Narita Airport ke Keio Plaza Hotel. Sebenarnya bisa saja naik kereta, tapi berhubung kita sudah parno duluan takut ngga ada orang Jepang yang bisa ditanyain kalau nyasar, plus bawa koper gede-gede, jadinya kita cari yang aman dan cepat sampai ke hotelnya. Kita memutuskan untuk naik Airport Limousine Bus. Tiketnya yang seharga 4.500 yen (return tickets), bisa dibeli langsung di counter mereka di Narita Airpot. Perjalanan ke Keio Plaza Hotel kurang lebih 1 jam 15 menit. Hotel tempat kita menginap memang menjadi salah satu tempat perhentiannya. Info tempat pembelian tiket dan tempat-tempat perhetian bis nya bisa dicek juga di website nya. Ok kembali ke topik utama tentang tujuan hari ini adalah ke DisneySea. Kita saranin beli tiketnya online saja, biar sampai di sana ngga perlu antri beli tiket lagi. Harga tiketnya sebenarnya 7.400 yen, tapi kita beli yang ‘2-day passport’ seharga 13.200 yen, jadi tiket yang besoknya bisa dipakai untuk ke Disneyland. Kalau ingin lebih berhemat, sebenarnya satu hari saja pilih salah satu Disneyland atau DisneySea cukup ko. Tapi kita lebih merekomendasikan DisneySea. Mungkin karena kita pergi hanya berdua, tanpa anak kecil. Menurut kita, DisneySea lebih romantis, lebih bagus view-nya, dan lebih sesuai untuk older kids atau orang dewasa, dibandingkan dengan Disneyland. Hal yang paling kita suka adalah gunung berapinya yang ternyata dibikin bisa meletus beneran, dan area yang serupa dengan Venice (ada gondolanya juga!). Lagipula DisneySea hanya ada di Jepang loh. Satu-satunya kekurangan DisneySea menurut kita, yaitu karena di sana ngga ada Disney Castle. Itu yang membuat kita jadi harus ke Disneyland juga. Day 2 Disneyland – Yodobashi Camera Shinjuku Tetep mau ke Disneyland juga karena katanya Disneyland di Tokyo ini yang terbaik di dunia, terutama dari segi maintenance-nya, pilihan makanannya, dan stafnya. Dan yang terutama karena belum pernah bosen lihat Disney Castle dari dekat. Ada begitu banyak wahana di sini, jadi jangan terlalu berharap untuk bisa masuk ke semuanya, terlebih lagi karena antrinya lumayan panjang. Di Disneyland ini, yang paling terkenal adalah Winnie The Pooh's Hunny Hunt Attraction Ride. Ini harus jadi prioritas karena bagus banget. Dari Disneyland, kita mencari makan malam di belakang hotel. Tempat makan yang kita datangi adalah ‘Chikara Meshi'. Ini adalah salah satu tempat makan andalan kita karena enak dan termasuk murah (untuk ukuran harga makanan di Jepang). Favorit kita adalah beef bowl dengan topping keju! Setelah makan, kita masih jalan-jalan sebentar di area belakang hotel karena banyak toko gadget di area ini. Salah satunya adalah Yodobashi Camera Shinjuku West Main Store. Edwin suka banget ke sini karena dia adalah pencinta gadget, termasuk kamera. Day 3 Skytree – Asakusa Kannon Temple – Tokyo Tower Di hari ke-3 kita pergi ke Skytree. Tapi sayangnya begitu sampai di sana, kita ngga bisa masuk ke dalam dan naik ke atasnya, karena tiketnya sudah sold out. Mereka memang membatasi jumlah pengunjungnya. Apa boleh buat, kita hanya foto-foto di luarnya saja, lalu masuk ke mall di sebelahnya, yaitu Tokyo Solamachi. Berikutnya kita menuju ke Asakusa Kannon Temple. Untuk masuk ke dalam temple, kita akan terlebih dahulu melewati shopping street bernama Nakamise, yang menjual berbagai souvenir dan makanan khas Jepang. Setelah berjalan-jalan di sekitar temple dan membeli beberapa souvenir di Nakamise, kita lalu memutuskan untuk makan siang di daerah tersebut. Kita menemukan restoran yang menjual tempura bowl, dan rasanya enak banget! Lalu kita menuju Tokyo Tower. Di sana, kita naik ke atas untuk mengambil foto pemandangan Tokyo. Dan kita sengaja mau stay di atas sampai malam untuk melihat pemandangan Kota Tokyo dari Tokyo Tower di malam hari. Sambil menunggu, kita ternyata bisa duduk-duduk di café yang ada di sana dan memesan ice cream. Ternyata mereka juga jual kue dorayaki yang biasa cuma kita lihat di film Doraemon ;) Day 4 Odaiba – Roppongi Hills Tujuan utama kita di hari ke-4 adalah ke DiverCity Tokyo Plaza di Odaiba untuk melihat Gundam Statue yang setinggi 18 meter. Untuk menuju ke sana dari Shinjuku, kita bisa naik kereta jalur JR Yamanote, lalu berhenti di Stasiun Shimbashi. Kemudian ganti kereta Jalur Yurikamome dan berhenti di Stasiun Daiba. Selain melihat Gundam, kita juga makan siang dan sedikit berbelanja di DiverCity Tokyo Plaza. Lalu sebelum kembali ke Daiba Station, kita juga menyempatkan diri untuk melihat Odaiba Statue of Liberty. Di sana kita juga bisa melihat Rainbow Bridge dari kejauhan. Spot yang bagus juga untuk mengambil foto. Dari Odaiba kita menuju ke Roppongi Hills. Di area ini ada tempat shopping & dining, Mori Tower, Mori Garden, serta Art Museum. Dan yang menjadi tujuan utama kita adalah Tokyo City View Observation Deck, Sky Deck, dan Mori Art Museum yang semuanya ada di Mori Tower. Di Observation Deck, kita bisa melihat pemandangan Kota Tokyo dari atas. Dibandingkan dengan Tokyo Tower, kita lebih suka di sini karena bisa melihat Tokyo Tower yang cantik. Alasan lainnya, selain menikmati pemandangan Kota Tokyo dari dalam gedung, kita juga bisa ke Sky Deck yaitu open-air rooftop di Mori Tower. Oh iya berhubung area ini open-air-rooftop, jadi anginnya kenceng banget. Day 5 Mt. Fuji – Lake Ashi – Mt. Komagatake – Hakone – Odawara Station (to take Shinkansen bullet train) Di hari ke-5 kita ikut tur ke Gunung Fuji. Kita pilih tur yang salah satu stop penjemputannya di Hotel Keio Plaza, tempat kita menginap. Tur yang kita pilih adalah tur yang pergi dengan bis bersama tour guide dan peserta lainnya, kemudian pulangnya sendiri dengan menggunakan Shinkansen bullet train, yang tiketnya sudah dibelikan oleh pihak tur. Jika tidak ingin naik Shinkansen, bisa juga kembali ke Tokyo dengan bis tur. Nama tur yang kita pilih adalah “1-Day Mt. Fuji & Hakone Tour (Return by Shinkansen)” dari Japanican.com. Selain ke Gunung Fuji, kita juga naik cable car di Gunung Komagatake. Lalu kita juga naik kapal di Lake Ashi dengan menikmati pemandangan Hakone National Park di sekitar kita. Tour guide kita saat itu sangat baik sekali. Kita sempat bermasalah dengan pembayaran kita yang menggunakan kartu. Berhubung kita ada di daerah pegunungan, mesin kartunya susah mendapatkan sinyal. Beliau dengan sabar mencoba sampai berulang-ulang di spot yang berbeda-beda. Untung saat itu ada peserta tur lainnya yang juga orang Indonesia. Beliau meminjamkan uang untuk membayar tur kita. Saat sampai di stasiun kereta untuk naik Shinkansen, kita mampir di ATM untuk mengembalikan uang yang kita pinjam. Jadi saran kita, untuk mengikuti tur ke Gunung Fuji, bayarlah dengan cash! By the way, kedodolan lainnya adalah kita pergi ke Gunung Fuji saat sedang musim hujan. Jadi, kita ngga bisa melihat Gunung Fuji-nya karena diselimuti kabut. Sedih kalau lihat fotonya, karena background-nya putih semua. Maka saran kita berikutnya, jangan ke gunung saat musim hujan :p Day 6 Shibuya – Cat Street Hari ini kita brunch makan sushi di Nishishinjuku dekat hotel kita. Ngga bohong, salmon di atas sushinya panjang banget sampai nyentuh ke piring, dan rasanya enak banget. Setelah itu, rencana hari ini adalah 'let’s get lost in Shibuya'. Saat sampai Shibuya Station, kita sempat melihat Hachiko Statue, lalu berjalan ke Soccer Shop KAMO. Ada yang mupeng pengen beli kaos bolanya Kagawa, tapi terus ngga jadi, dan nyeselnya terus-terusan sampai Jakarta haha. Anyway kita mengandalkan google maps hanya untuk berjalan dari Shibuya Station ke KAMO Store, dan juga saat pulangnya untuk menuju kembali ke Shibuya Station, setelah jalan ke sana ke mari entah ada di mana dan kebingungan jalan pulangnya. Saat jalan-jalan asal tanpa melihat maps, ternyata kita berjalan sampai ke Cat Street. Di sini banyak toko-toko, dan ada juga salon dan kafe dengan interior yang unik. Berbeda dengan Shibuya yang sangat ramai, di sini tidak banyak orang, dan jarang ada kendaraan yang lewat, jadi lebih tenang. Day 7 Harajuku - Narita Airport Kali ini kita hanya pergi ke Harajuku. Selama di Tokyo, kita selalu mengandalkan Tokyo Metro Subway untuk berpergian. Namun Harajuku Station tidak ada di jalurnya Metro Subway, melainkan di JR Yamanote Line. Berhubung kita berangkat dari Keio Plaza Hotel di Nishi-Shinjuku, jadi kita naik Metro Subway dulu sampai Shinjuku Station, lalu di situ kita ganti ke JR Yamanote Line sampai ke Harajuku Station. Sampai di Harajuku, Edwin masih penasaran mau ke toko bola KAMO. Kemudian kita ke Takeshita Street untuk belanja dan cuci mata terakhir di Tokyo. Di sana, kita juga menyempatkan untuk beli oleh-oleh di Daiso 100 yen shop. Cari oleh-oleh yang kira-kira ngga ada di Daiso Jakarta :p Dari Harajuku, kita kembali ke hotel untuk mengambil koper dan menuju ke Narita Airport dengan menggunakan 'Airport Limousine Bus' kembali. Terakhir, ini ada yang dibuang sayang. Yaitu foto-foto cemilan dan oleh-oleh dari Jepang seperti Tokyo Banana :D Kita susah banget nahan diri buat ngga jajan cemilan, termasuk jajan di 7 Eleven. Favorit kita adalah salmon onigiri (andelan buat sarapan), milk tea, green tea ice cream, dan tentunya POCKY!! Sekian dulu tentang Tokyo. Kalau ada mau tanya-tanya atau share juga, boleh tulis di kolom comment ya, thank you :)
1 Comment
12/4/2018 06:58:32 pm
Beef Bowl dengan topping kejunya...uhh bikin ngiler kak.
Reply
Leave a Reply. |